PIPA MINYAK BOCOR

Pipa BOB PT BSP Bocor, 11 Sumur Dihentikan  

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 16 Desember 2020 - 02:04 WIB

Pipa BOB PT BSP Bocor, 11 Sumur Dihentikan  
Perwakilan Humas BOB Deddy Hartono didampingi Production Operasional Pedada Selatan Ari Widayatmoko, menunjukkan pipa dan sisa minyak di tepi jalan Lintas Buton, Simpang Mengkapan Kecamatan Sungai Apit, Selasa (15/12/2020). (MONANG LUBIS/RIAUPOS.CO)

SIAK  (RIAUPOS.CO) - Pipa minyak milik BOB PT BSP bocor di Jalan Lintas Buton, Simpang Mengkapan, pada Selasa (15/12) pukul 16.30 WIB. Minyak yang masih bercampur air itu membanjiri jalan dengan ketinggian beberapa meter.

Menurut penjelasan Humas BOB Deddy Hartono didampingi Production Operasional Pedada Selatan Ari Widayatmoko, kebocoran berhasil diatasi pada pukul 17.30 WIB.


“Namun, pekerjaan kami tidak hanya berhenti sampai di situ. Kami harus melakukan pengelasan. Tim sedang di jalan menuju ke sini. Kami akan mulai bekerja melakukan pengelasan sekitar pukul 20.30 WIB dan ditargetkan pukul 00.00 WIB sudah selesai,” jelasnya.

Disinggung rentang waktu itu, berapa barel kerugian yang diderita. Menurut Ari, karena sumur ini sumur tua, paling banyak 25 barel yang hilang.

Kondisi ini, disebutkan Ari, memang menjadi kendala pihaknya. Tahun ini saja, sudah dua kali ada kebocoran pipa. Usia pipa yang memiliki ketebalan 1,2 inchi ini, sudah 40 tahun.

Wajar terjadi korosi dan bocor. Besi pada musim kemarau akan memuai sementara saat hujan akan menyusut. Hal itu pula yang menjadi penyebab kebocoran.

Terkait uap seperti gas yang keluar saat terjadi kebocoran, disebutkan Ari, itu bukan uap, hanya panas yang disebabkan hujan, sehingga keluar seperti asap.

Tapi yang terpenting dalam hal ini, katanya, segera bisa diatasi, tidak ada korban, atau kerugian pada warga sekitar. Sebab di sekitar sini ada kanal, fungsinya untuk menampung air operasi, agar tidak meluas ke tempat lain.

“Kami juga setiap melakukan survei, memantau pipa mana yang mengalami korosi, akan diamankan, sehingga tidak terjadi kebocoran yang akan berdampak pada produksi,”
sambung Deddy.

Hingga Selasa malam,  sebelum dilakukan perbaikan, semua diamankan terlebih dahulu agar tidak ke mana-ke mana. Artinya yang berbentuk asap tadi itu adalah uap, bukan gas. Jadi tidak perlu dikhawatirkan. 

“11 sumur sengaja kami hentikan operasinya sampai pekerjaan ini selesai,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakannya, untuk memastikan wilayah ini steril, pihaknya menurunkan belasan teknisi dan sekuriti.

“Kami ingin, kebocoran ini cepat diatasi dan selesai sehingga warga menjadi aman dan tenang. Tidak perlu merasa was-was,” sebutnya.

Laporan: Monang Lubis (Siak)
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook